Kamis, 07 Juni 2012

[FANFIC] Last Love Part III


            


                6 bulan berlalu, Yesung masih menganggap Yuri sebagai adik, tetapi Yuri tetap senang. Mereka berlatih vocal setiap minggu dan itu membuat kualitas vocal Yuri semakin baik. Ketika Yuri sedang tidur-tiduran di kamarnya, ada 1 message dari Minho.
                For Yuri Noona
Yuri Noona, lama tak bertemu. Ini aku Minho. Aku telah putus dari Krystal karena aku tidak kuat dengan sikapnya yang manja. Yuri noona, aku suka kamu, aku cinta kamu
Love Minho

 Jantung Yuri berdegup kencang. Ia tak tahu harus menjawab apa. Perasaanya dahulu tehadap Minho belum hilang. Akhirnya ia menjawab pesan Minho.
                For  Minho
Minho, aku bersedia jadi pacarmu. Karena dari dahulu aku menyukaimu.
                                                Love Yuri
  
Selama mereka menjalin hubungan, tak pernah bertemu, hanya berbicara melalui telepon genggam. Namun bagi Yuri itu adalah hal yang sangat berharga. Namun pada hari ketiga Minho mengirim pesan kepada Yuri.
For Yuri Noona
Yuri Noona, Mianhae, aku harus kembali kepada Krystal. Aku harus kembali padanya. Yuri Noona, MIANHAE.
Love Minho
Setelah membaca  pesan itu Yuri sangat terpukul, ia pun terus mengis. Emosi dan sedih menjadi satu. Ia pun tak tahu apa yang harusnya ia lakukan. Selama itu Yuri tak memiliki nafsu makan.
                Setelah emosi dan skesediha yang dirasakan Yuri reda, ia menemui Yoona di taman. Setelah mendengar  cerita dari Yuri, emosi Yoona naik, namun Yuri mencoba menenangkannya. Yooona pun mengajak Yuri ke rumah Minho.
                Sesampainya di rumah Minho, emosi Yoona naik kembali, sementara Yuri menahan air matanya. “Minho, maksud anda apa mempermaikan perasaan Yuri?” bentak Yoona. “Mianhae noona” minho melirih. “Udah, ga usah pake maaf segala, mulai sekarang jangan dekat lagi dengan Yuri!” bentak Yoona. Ia menarik Yuri dan membantingkan pintu rumah Minho. Minho merasa bersalah.
                Setelah keluar dari rumah Minho, mereka menuju taman. Di sana, lagi-lagi Yuri meminta Yoona untuk meninggalkannya. Yoona pun meninggalkan Yuri. Di sana, air mata Yuri tak bias di tahan. Ia menangis.
                Ketika Yesung akan menuju studio musiknya, ia melihat seorang yeoja yang sangat ia kenal sedang duduk di taman. Ia menghampirinya. “Ada apa yuri?” tanya Yesung. “Aniya” jawab Yuri sambil menghapus air matanya. “Ayolah saengi ceritalah padaku!” pinta Yesung. Setelah Yuri bercerita, ia melanjutkan perkataanya, “mulai sekarang aku tidak percaya lagi terhadap cinta” kata Yuri. “Saengi, jangan begitu. Lebih baik, mulai sekarang kamu melupakan Minho” kata Yesung. Yuri mengangguk. “Mau ice cream?” tawar Yesung. Yuri pun mengangguk. “Tunggu, aku beli ice cream dahulu” kata yesung. Yesung memberikan ice cream nya kepada Yuri. “gamsahamnida oppa” kata Yuri. Yesung pun tersenyum. “Yuri, tunggu di sini, ok?” kata Yesung. “Oppa, mau kemana?” tanya Yuri. “Sebentar” jawab Yesung. 5 menit kemudian yesung kembali. “Taraaaaa” Yesung memberikan balon kepada Yuri. “isshh, Oppa ini, kau kira aku anak kecil” kata Yuri tersenyum. “Kita terbangkan bersama-sama balon ini, ok. Agar semua masalah kita hilang, terangkat oleh udara di atas” seru Yesung. “Ok” jawab Yuri. Yesung dan Yuri pun memegang balon tersebut. “one, two, three” kata Yesung dan Yuri. Balon itu terbang ke atas, dan mereka pun tersenyum.
                 “Oppa makasih untuk hari ini” kata Yuri. “Ya, sama-sama” kata Yesung. “Mau ku antar pulang?” Yesung melanjutkan. “Boleh” kata Yuri.
                Yuri turun dari mobil Yesung. “Gamsahamnida Oppa” kata Yuri. Yesung tersenyum dan melanjutkan perjalanannya ke studio music.
                Keesokan harinya, Yesung mengajak Yuri dinner di  restaurant yang lumayan mahal. “Duduk” yesung menggeserkan kursi agar Yuri bias duduk. Yuri tersenyum. Setelah makan, yesung mengatakan sesuatu terhadap Yuri. “mmm, Yuri sebenarnya aku suka kamu, apakah kamu mau menerimaku?” tanya Yesung sambil memberikan cincin kepada Yuri. Yuri yang sedang minum, menjadi tersedak karena kaget. Dag dig dug jantung Yuri berdegup kencang. Melihat ekspresi Yuri, “Kamu tak perlu menjawab sekarang” kata Yesung. “Ya” kata Yuri.
                Keesokan harinya, Yuri bertemu Yoona. “Yoona, please don’t be angry !” pinta Yuri. “Ada apa Yuri?” tanya Yoona tersenyum . “mmmmm, Yesung Oppa menyatakan perasaannya terhadapku” kata Yuri. Yoona mulai emosi. “Tapi aku belum menjawab” lanjut Yuri. Yuri dan Yoona terdiam. Walau pun Yoona tak suka keheningan, ia tetap terdiam. Setelah berpikir, Yoona menjawab, “Itu adalah hakmu, Yesung Oppa menyatakan perasaanya tehadapmu itu adalah haknya. Mengapa kau bertanya padaku?” kata Yoona. “Aniya, kau kan suka terhadap Yesung Oppa, aku tidak mau persahabatan kita hancur” kata Yuri. “Terima saja, jika kau suka terhadap Yesung Oppa” kata Yoona tersenyum. Yuri mengangguk, walau pun hati Yoona sangat sakit, tetapi ia tetap tersenyum demi kebahaiaan sahabatnya.
Malam harinya Yuri menelepon Yesung, “Yeobseo, Oppa, ini aku Yuri. Bisakah aku ke rumahmu sekarang?” tanya Yuri. “Ya, boleh” kata Yesung. Yuri pun bergegas ke rumah Yesung.
Di Rumah Yesung , “Oppa, mengenai hal kemarin, aku akan menjawab sekarang” kata Yuri. Yesung sangat penasaran dan khawatir, takut-takut Yuri menolaknya. “mmm, aku juga suka sama oppa” jawab Yuri tersipu. Yesung pun tersenyum. “Apakah kamu yakin?” tanya Yesung untuk memastikan. “Ya” jawab Yuri. Yesung memakaikan cincin di jari manis Yuri. “Oppa, kita kan bukan tunangan?” tanya Yuri. “Ini sebagai bukti, kalau kau hanya milikku” jawab Yesung. Yuri pun tersenyum.
Setelah berbulan-bulan, hubungan Yesung dan Yuri semakin romantis. Namun Yuri terus-terusan mendapatkan terror dari Minho. Ternyata, Minho dan Krystal hubungannya sudah di ujung tanduk. Yuri sangat takut, karena hal ini dapat membuat hubungannya dengan Yesung menjadi hamcur. Yuri pun datang ke rumah Yesung dan menceritakan semua masalahnya. Yesung pun  berpikir sambil menggoyang-goyangkan gelas berisi air yang di pegangnya, lalu meminumnya. “Bagaimana kalau hubungan kita dilanjut? Lebih baik kita bertungan!” kata Yesung. Yuri mengangguk setuju. “Kau hubungi Jessica agar ia bias memperbaiki hubungan Krystal dan Minho” kata Yesung. “Ya, baik” kata Yuri. “Yeobseo, Jessica eoni, ini aku Yul, bisakah kau memperbaiki hubungan Minho dan Krystal?” kata Yuri. “Itu urusan mudah, memang ada apa?’ kata Jessica. “Aku takut dia akan menjadi penghancur hubunganku dengan Yesung” jawab Yuri. “Hubunganmu dengan Yesung Oppa tak akan hancur dengan semudah itu, karena cinta kalian sangat kuat. Ok, aku akan selesaikan masalah Krystal dan Minho” kata Jessica. “Gomawo eoni, aku tutup dahulu ya” kata Yuri. “Ok’ kata sica. “Aku telah menelepon Jessica eoni, ia akan menyelesaikan masalah antara Krystal dan Minho” kata Yuri. “mm, kalau begitu, aku akan pulang sekarang” Yuri melanjutkan. “Tunggu, aku antar” kata Yesung. “Ini sudah jam 11 malam, aku takut terjadi hal-hal buruk denganmu” kata Yesung. “Baik” kata Yuri.
Satu bulan kemudian Yesung dan Yuri menyelenggarakan acara pertunangan mereka. Hubungan Krystal dan Minho pun  membaik. Acara tunangan mereka pun berlangsung meriah. Setelah acara selesai, Yuri dan yesung menyusun rencana untuk menjodohkan kedua sahabatnya yaitu Yoona dan Ryeowook.
             Keesokan harinya, Yesung mengundang Ryeowook ke rumahnya, dan Yuri mengajak Yoona ke rumah Yesung.  “Wookie, kau tunggu di ruangan itu!” kata Yesung menyuruh sahabatnya menungggu di suatu ruangan. Ryeowook pun mengangguk. Tak lama setelah itu, Yoona dan Yuri pun datang. “Yoona, Yuri, kau tunggu di ruangan itu” kata Yesung. Mereka pun masuk ke ruangan tersebut. Yoona kaget karena ada ryeowook di sana, begitu pun Ryeowook, ia sama kagetnya dengan Yoona. Yoona, Yuri, dan Ryeowook asyikberbincang-bincang, namun Yoona  dan Ryeowooktidak sadar, ternyara Yuri keluar dari ruangan tersebut. Diluar ruengan tersebut, Yesung telah menunggu Yuri keluar. Mereka pun menutup pintu ruangan tersebut, menguncinya, dan mematikan lampu di dalamnya. “aaaaaaaaaaaaa” Yoona kaget. “Ayo Wookie, katakana padanya!!” kata Yesung. “Iya, oppa. Katakana pada sahabatku yang cantik itu” kata Yuri. Di dalam keringat dingin membanjiri tubuh Ryeowook. Ia tak tahu harus mengatakan apa, karena ia sangat pemalu. Suasana hening terjadi, dan yoona sangat membenci itu. Ia pun langsung berbicara “Oppa, kau mau mengatakan apa?” tanya Yoona. “mmm, Yoona, jika ada orang yang menyatakan persaannya terhadapmu, apakah kau akan menerimanya dnegan semua kekurangannya?’ tanya Ryeowook. “mmm, ya” jawab Yoona. “Yoon, yoon, yoon, yoon, yoona a a a aaaaaku suuuuuuuka sa sa sasama ka ka kamu” kata Ryeowook dengan gagap. Yoona pun tersenyum dan pipinya memerah. Setelah itu, ia pun mengangguk dan menjawab “aku juga”. Ryeowook tersenyum senang. Di luar Yuri dan Yesung tertawa bahagia karena bukan mereka saja yang berbahafia, tetapi kedua sahabatnya pun bahagia. Tak lupa, mereka membukan kunci ruangan tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar