6 bulan berlalu, tetapi Yuri dan Minho masih belum jadian, Padahal mereka saling suka “Minho, hari ini kita ditugasi guru untuk berkemah!” seru Onew. “Apa?” Minho kaget. “ya, ayo kita prepare!” ajak Onew. Mereka pun prepare makana, pakaian, dan alat-alat perkemahan. Keesokan akhirnya mereka pun berangkat.
“Hey Jin Ki,
bantu aku memasang tenda!” pinta Minho. “ssttt, nama ku Onew” kata Onew. “ya ya
ya, cepat bantu!” seru Minho. Onew pun
membantu Minho memasang tenda. Mata Minho tertuju kepada seorang yeoja
yang anggun dan lemah lembut. “Hey Jin Ki, itu siapa?” sambil menunjuk yeoja
tersebut. “Hey, nama ku .. . .” belum selesai Onew berbicara sudah dipotong
oleh minho “Cepat katakan!” kata Minho. “itu Krystal” jawab Onew. “Siapa dia?” tanya Minho lagi. “kelas 1-1”
jawab Onew lagi. “Mengapa aku baru melihat dia?” tanya Minho lagi. “Kamu sig ga
gaul ;p” sindir Onew dilanjutkan dengan tawanya.
Ketika malam,
Krystal sedang sendirian di depan bara api. “Hey, sendirian ajh” sapa Minho.
Krystal tersenyum. “Siapa namamu ?” tanya Minho. “Krystal” jawab Krystal
singkat. “Perkenalkan nama saya Minho dari kelas 2” minho memperkenalkan dirinya. “mmmm, mau aku
nyanyika sebuah lagu?” tawar Minho yang mengisi keheningan. “Boleh” jawab
Krystal. “Oh iam so curious yeah, sajin sok nega sugan misojieowae. Iam so
curious yeah, iam so curious yeah, bagaimana?” tanya Minho. “Oppa, suara mu
membuat telingaku pecah hahah” Krystal mengomentari suara Minho. Mereka pun
tertawa.
Keesokan
harinya, mereka bersiap-siap untuk pulang. “Hey, Minho! Aku mencarimu ketika
malam, tapi kau tak ada? Kau kemana?” tanya Onew sambil merubuhkan tenda. “Aku
di depan bara api” jawab Minho. “Untuk apa kau ke sana?” tanya Onew lagi.
“Mengobrol” jawab Minho singkat. “Dengan siapa?” Onew penasaran. “Krystal”
jawab Minho. “WHAT?” Onew berteriak keras. “Tak usah berlebihan, dia itu
orangnya mengasyikan, walau pun sedikit manja” kata Minho. “Sepertinya kau suka
dengan dia?” tebak Onew. “Molla” jawab minho singkat. “Kau ini semuanya Molla,
tetapkan hatimu, apakah kau akan memilih Yuri atau Krystal” kata Onew. Minho
terdiam. “Onew, wait, aku pergi sebentar dahulu” kata Minho. “Mau kemana?” Onew
berteriak, namun Minho tetap berlari. 15 menit kemudian Minho kembali. “Dari
mana kau?” tanya Onew. “Dari bukit sana” jawab Minho sambil menunjuk bukit.
“Untuk apa kau ke sana?” tanya Onew lagi. “merenung” jawab Minhop singkat.
“Jadi kau telah memikirkan tentang siapa yang akan kau pilih?” tanya Onew lagi.
“ya” lagi-lagi jawaban Minho singkat. Setelah itu, mereka pulang ke rumah
masing-masing.
-
Krystal gadis yang baik, anggun, tetapi sedikit
manja. Ia sangat mengagumi Minho sama seperti Yuri . Ia memiliki seorang kaka
yang bernama Jessica. Jassica adalah teman Yuri.
Setelah mereka
makan, yesung pun berbicara “Mau pulang?” tanya yesung. “Ya” jawab Yuri. “Mau
aku antar?” tawar Yesung. “Aniya, aku pulang dahulu” kata Yuri menolak. Mereka
pun pulang ke rumah masing-masing. Persaan sedih Yuri karena Minho berpacaran
denga Krystal sudah berkurang.
-
Yesung pria tampan, dewasa, baik, dan kaya
adalah seseorang yang sedang kuliah di Sunmoon University, mengambil jurusan
music, maka soal suara tidak diragukan lagi. Ia dikagumi oleh semua wanita di
kampusnya, sama seperti Minho. Termasuk Yoona dan Yuri, Yuri pun menjadi
mengagumi Yesung karena kedewasaanya.
Keesokan harinya
Yuri menelepon Yesung. “Yeobseo, oppa? Ini aku Yuri” kata Yuri. “Oh, Yul ada
apa?” jawab Yesung. “Oppa sekarang di mana?” tanya Yuri. “di Studio Music”
jawab Yesung. “Bisakah aku ke sana?” tanya Yuri. “Bisa saengi” kata Yesung. “ok,
gamsahamnida Oppa, sekarang aku ke sana” kata Yuri gembira. “Ok, aku tutup dulu
yah” kata Yesung. “ya” jawab Yuri. Yuri pun bergegas ke studio music milik
Yesung.
“Annyeong Oppa!”
kata Yuri. “Oh Yul, sudah datang?” tanya Yesung. “Ya” jawab Yuri. “Oppa, bisa
ajarkan aku bernyanyi?” tanya Yuri. “mmmm, bagaimana ? Oppa terlalu sibuk, tapi
apa pun untukmu, Oppa bisa saengi”
kata Yesung. Yuri pun tersenyum. Dalam hati Yuri berbicara [yah Yesung
Oppa hanya menganggapku sebagai adik, bukan sebagai kekasih]. ”Ok, kita
mulai” Yesung mulai mengajarkan Yuri menyanyi. Setelah selesai, Yuri berpamitan
pulang. Hari itu Yuri sangat senang walau pun Yesung hanya menganggap dia
sebagai adik.
Keesokan
harinya Yuri mengunjungi rumah Yoona. “Yoona, bisakah aku menyuakai Yesung?”
tanya Yuri. “WHAT?” Yoona berteriak keras. “ya, Yoon, bisakah aku menyukai
Yesung?” tanya Yuri. “Kau ini teman atau apa? Begitu tega kau menyakiti
sahabatmu sendiri” bentak Yoona dengan penuh emosi. “Mianhae Yoona” kata Yuri
dengan sedih,
ia meninggalkan Yoona sendirian.
Yoona
pun berpikir [ aku bukan siapa-siapa nya
Yesung Oppa, jadi aku tidak ada hak untuk malarang Yuri menyukai Yesung Oppa.
Aku sungguh keterlaluan ]. “Tunggu Yul. . . kamu boleh menyukai Yesung Oppa.
Kita bersaing secara sehat, Ok. Jangan sampai mengahancurkan persahabatan kita
hanya karena cinta” kata Yoona.
Yuri pun tersenyum, dan mereka pun berpelukan.
Di Kampus
Yesung, “Hai hyung” sapa sahabatnya Ryeowook. “Hai Wookie!” jawab Yesung dengan
nada murung. “Ada apa dengan hyung?” tanya Wookie penasaran. “Tidak ada
apa-apa” jawab Yesung sambil menggoyang-goyangkan gelas berisi air. “Ayolah
hyung, cerita kepadaku. Sudah berapa lama kita berteman? Masa kau masih
menutup-nutupi?” kata Wookie. “Aku bingung, apakah aku harus menganggap Yuri
sebagai adik atau bukan?” ka yesung. “Yuri? Siapa dia?” tanya Wookie penasaran.
“Yuri, dia temanku” kata Yesung. “Kau suka padanya?” tanya Wookie. “ya, tetapi,
aku tidak tahu harus menggap dia sebagai apa?” kata Yesung. Dia pun pergi
meninggalkan Ryeowook.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar